Silabus Pembelajaran SD Panduan Lengkap
Merancang pembelajaran efektif di sekolah dasar membutuhkan panduan yang komprehensif. Silabus pembelajaran SD menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Dokumen ini bukan sekadar daftar materi, melainkan peta jalan yang terstruktur, mengarahkan guru dalam menyampaikan materi, merencanakan kegiatan, dan menilai pemahaman siswa. Dengan memahami komponen-komponen kunci silabus, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Artikel ini akan mengupas tuntas segala aspek penting dalam menyusun dan menggunakan silabus pembelajaran SD, mulai dari komponen-komponen utamanya, perencanaan pembelajaran yang efektif, pemilihan materi yang relevan, hingga teknik penilaian yang tepat. Kita akan membahas bagaimana silabus dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam, serta bagaimana mengukur dan meningkatkan efektivitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Komponen Silabus Pembelajaran SD
Silabus merupakan dokumen penting dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang memuat rencana pembelajaran secara rinci. Dokumen ini menjadi panduan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar efektif dan terarah, memastikan tercapainya kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pemahaman yang komprehensif terhadap komponen-komponen silabus sangat krusial bagi keberhasilan proses belajar mengajar.
Komponen-komponen dalam silabus SD dirancang untuk memberikan gambaran lengkap tentang apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarkannya, dan bagaimana mengukur pencapaian pembelajaran. Perbedaan mata pelajaran akan mempengaruhi detail isi silabus, namun kerangka dasarnya tetap konsisten.
Komponen Utama Silabus dan Perbedaan Antar Mata Pelajaran
Silabus SD umumnya terdiri dari beberapa komponen kunci. Meskipun kerangka dasarnya sama, penjabaran dan penekanan pada setiap komponen bisa berbeda tergantung mata pelajaran. Misalnya, penekanan pada aspek praktik lebih dominan dalam mata pelajaran IPA dibandingkan dengan Bahasa Indonesia yang lebih menekankan pada pemahaman teks dan kemampuan berbahasa.
Komponen | Penjelasan | Contoh | Pertimbangan |
---|---|---|---|
Identitas Mata Pelajaran | Nama mata pelajaran, kelas/semester, dan tahun ajaran. | Bahasa Indonesia, Kelas 4, Semester 1, Tahun Ajaran 2023/2024 | Harus akurat dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. |
Kompetensi Inti (KI) | Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa secara umum. | KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. | Mengacu pada KI yang tercantum dalam Kurikulum Merdeka atau kurikulum yang berlaku. |
Kompetensi Dasar (KD) | Kompetensi yang lebih spesifik yang harus dicapai siswa dalam setiap mata pelajaran. | 3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam sebuah cerita. | KD harus terukur dan dapat diobservasi. |
Materi Pembelajaran | Uraian materi yang akan diajarkan untuk mencapai KD. | Jenis-jenis kalimat, unsur-unsur cerita (tema, alur, tokoh, latar, amanat). | Materi harus relevan dengan KD dan disesuaikan dengan kemampuan siswa. |
Metode Pembelajaran | Cara atau teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran. | Diskusi kelompok, presentasi, demonstrasi, bermain peran. | Memilih metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran. |
Penilaian | Cara mengukur pencapaian KD siswa. | Tes tertulis, ujian lisan, portofolio, observasi. | Memilih metode penilaian yang valid dan reliabel. |
Alokasi Waktu | Waktu yang dialokasikan untuk setiap KD. | 2 JP untuk mempelajari jenis-jenis kalimat. | Alokasi waktu harus realistis dan memungkinkan siswa untuk mencapai KD. |
Tujuan Pembelajaran dan Capaian Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang lebih spesifik dari KD, menjelaskan apa yang diharapkan siswa dapat lakukan setelah mengikuti pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini harus mendukung capaian pembelajaran yang lebih luas, yang menggambarkan kompetensi yang diharapkan siswa miliki di akhir jenjang pendidikan.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara terukur dan terarah, sehingga memudahkan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran dan menilai pencapaian siswa. Hubungan yang erat antara tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran memastikan bahwa proses pembelajaran terarah dan efektif dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
Contoh Indikator Pencapaian Kompetensi Bahasa Indonesia Kelas 4 SD
Indikator pencapaian kompetensi merupakan tolak ukur pencapaian tujuan pembelajaran. Indikator yang baik harus terukur, spesifik, dan dapat diobservasi. Berikut contoh indikator pencapaian kompetensi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SD:
- Siswa mampu mengidentifikasi minimal tiga unsur penting dalam sebuah cerita pendek dengan benar.
- Siswa mampu menulis paragraf dengan kalimat efektif dan runtut, bebas dari kesalahan ejaan dan tanda baca, minimal 5 kalimat.
- Siswa mampu menyusun sebuah cerita pendek dengan alur yang logis dan runtut, serta mencantumkan unsur-unsur cerita (tokoh, latar, alur, amanat) dengan benar.
- Siswa mampu mempresentasikan hasil karya tulisnya di depan kelas dengan percaya diri dan bahasa yang jelas.
- Siswa mampu membedakan kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan eksklamatif dengan akurasi 80% dalam tes tertulis.
Perencanaan Pembelajaran dalam Silabus SD
Silabus merupakan jantung rencana pembelajaran di SD. Dokumen ini bukan sekadar daftar materi, melainkan panduan komprehensif yang memandu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang efektif, berlandaskan silabus yang terstruktur, akan memastikan proses belajar mengajar berjalan optimal dan menghasilkan hasil belajar siswa yang maksimal.
Langkah-langkah penyusunan rencana pembelajaran yang efektif berawal dari pemahaman mendalam terhadap silabus. Dengan pemahaman yang kuat ini, guru dapat menerjemahkan tujuan pembelajaran, materi, dan alokasi waktu yang tercantum dalam silabus ke dalam kegiatan belajar mengajar yang terukur dan terarah.
Langkah-langkah Menyusun Rencana Pembelajaran Berdasarkan Silabus
Proses menyusun rencana pembelajaran melibatkan beberapa tahapan penting. Tahapan ini memastikan keselarasan antara silabus, rencana pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar di kelas.
- Analisis Silabus: Memahami secara detail kompetensi dasar, indikator pencapaian, materi pembelajaran, alokasi waktu, dan metode pembelajaran yang tercantum dalam silabus.
- Penentuan Tujuan Pembelajaran: Merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu (SMART) untuk setiap pertemuan berdasarkan indikator pencapaian dalam silabus.
- Pemilihan Metode dan Media Pembelajaran: Memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Pertimbangkan metode yang aktif, inovatif, dan menyenangkan agar siswa lebih terlibat.
- Perencanaan Kegiatan Pembelajaran: Merancang kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan harus mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa.
- Penentuan Penilaian: Merancang instrumen dan teknik penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian. Penilaian harus meliputi berbagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
- Penyusunan RPH: Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPH) yang terinci dan sistematis berdasarkan langkah-langkah di atas.
Contoh Rencana Pembelajaran Harian (RPH) Matematika Kelas 2 SD
Berikut contoh RPH untuk tema penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka. RPH ini merupakan contoh dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Sekolah: SD Negeri 1 Contoh
Kelas/Semester: 2/1
Mata Pelajaran: Matematika
Tema: Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Dua Angka
Subtema: Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Dua Angka Tanpa Meminjam dan Meminjam
Alokasi Waktu: 2 x 35 menit
Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menjumlahkan dan mengurangkan bilangan dua angka tanpa dan dengan meminjam dengan tepat.
Materi Pembelajaran: Penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka, penggunaan alat peraga (balok satuan)
Metode Pembelajaran: Ceramah, diskusi, tanya jawab, permainan
Media Pembelajaran: Buku paket, balok satuan, kartu soal
Kegiatan Pembelajaran:
Pendahuluan (10 menit): Apersepsi (mengingat kembali materi sebelumnya), motivasi (menunjukkan manfaat materi dalam kehidupan sehari-hari)
Inti (50 menit): Penjelasan materi, pemberian contoh soal, latihan soal secara individu dan kelompok, diskusi, penggunaan balok satuan untuk memperjelas konsep
Penutup (15 menit): Kesimpulan, refleksi, pemberian PR
Penilaian: Observasi, tes tertulis
Adaptasi Silabus untuk Kebutuhan Belajar Siswa Beragam
Silabus yang baik bersifat fleksibel dan dapat diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Adaptasi ini penting untuk memastikan semua siswa dapat mengakses dan mencapai tujuan pembelajaran, terlepas dari perbedaan kemampuan dan latar belakang mereka.
- Siswa Berkebutuhan Khusus: Untuk siswa berkebutuhan khusus, silabus perlu dimodifikasi dengan mempertimbangkan jenis kebutuhan khusus yang dimiliki. Misalnya, untuk siswa tunanetra, materi dapat disampaikan melalui media audio, sedangkan untuk siswa tunarungu, materi dapat disampaikan melalui bahasa isyarat dan media visual.
- Siswa dengan Kemampuan Tinggi: Siswa dengan kemampuan tinggi dapat diberikan materi tambahan atau tantangan yang lebih kompleks untuk merangsang potensi mereka.
- Siswa dengan Kemampuan Rendah: Siswa dengan kemampuan rendah membutuhkan dukungan ekstra dan strategi pembelajaran yang lebih individual. Guru dapat memberikan bimbingan tambahan, menggunakan metode pembelajaran yang lebih sederhana, dan memberikan kesempatan lebih banyak untuk berlatih.
Pengukuran Efektivitas Pembelajaran Berdasarkan Silabus dan Rencana Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran diukur berdasarkan seberapa jauh tujuan pembelajaran yang tercantum dalam silabus dan rencana pembelajaran tercapai. Pengukuran ini melibatkan berbagai teknik penilaian, baik formatif maupun sumatif.
- Penilaian Formatif: Dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk memantau pemahaman siswa dan melakukan penyesuaian pembelajaran. Contohnya: tes harian, kuis, observasi, tugas individu atau kelompok.
- Penilaian Sumatif: Dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk mengukur pencapaian pembelajaran secara keseluruhan. Contohnya: ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester.
- Analisis Hasil Penilaian: Hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Langkah-langkah Revisi Silabus
Revisi silabus dilakukan jika terdapat ketidaksesuaian antara rencana pembelajaran dengan kondisi di lapangan. Revisi ini bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan silabus agar lebih efektif dan relevan.
- Identifikasi Masalah: Mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan dalam silabus berdasarkan hasil analisis data penilaian dan masukan dari guru dan siswa.
- Perumusan Solusi: Merumuskan solusi untuk mengatasi masalah yang telah diidentifikasi.
- Revisi Silabus: Merevisi silabus berdasarkan solusi yang telah dirumuskan. Revisi dapat berupa penambahan, pengurangan, atau perubahan materi, metode, dan alokasi waktu.
- Implementasi dan Evaluasi: Menguji kembali silabus yang telah direvisi dan mengevaluasi efektivitasnya.
Materi Pembelajaran dalam Silabus SD
Merancang silabus SD yang efektif membutuhkan pemilihan materi pembelajaran yang relevan, menarik, dan mudah dipahami siswa. Pemilihan sumber belajar yang tepat dan metode pengajaran yang bervariasi sangat krusial untuk memastikan tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut uraian lebih lanjut mengenai materi pembelajaran dalam silabus SD.
Sumber Materi Pembelajaran yang Relevan dan Terakses
Sumber materi pembelajaran untuk SD harus beragam dan mudah diakses oleh guru dan siswa. Sumber tersebut dapat berupa buku teks, modul pembelajaran digital, video edukatif, website edukasi, serta sumber belajar berbasis komunitas seperti museum atau tempat wisata edukatif. Ketersediaan sumber belajar yang beragam memungkinkan guru untuk memilih dan memodifikasi materi sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa.
- Buku teks pelajaran yang disetujui pemerintah dan sesuai kurikulum.
- Website edukasi seperti Kemendikbud, Ruangguru, dan Quipper.
- Video edukatif di YouTube dan platform streaming lainnya (dengan seleksi yang ketat).
- Sumber daya lokal seperti museum, perpustakaan, dan tempat wisata edukatif.
Contoh Materi Pembelajaran IPS yang Menarik untuk Siswa SD
Materi IPS untuk siswa SD sebaiknya dikemas secara menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya, pembelajaran tentang sistem pemerintahan dapat diilustrasikan dengan simulasi pemilihan ketua kelas, sementara pembelajaran tentang keberagaman budaya dapat diwujudkan melalui pameran karya seni dari berbagai daerah di Indonesia.
- Tema: Keberagaman Budaya Indonesia. Siswa dapat mempelajari berbagai macam pakaian adat, tarian tradisional, dan makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan pembelajaran dapat berupa presentasi siswa, pembuatan poster, atau pertunjukan tari.
- Tema: Lingkungan Sekitar. Siswa dapat mempelajari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, daur ulang sampah, dan dampak pencemaran lingkungan. Kegiatan pembelajaran dapat berupa kunjungan lapangan ke tempat pembuangan sampah atau kegiatan penanaman pohon.
Penyederhanaan dan Visualisasi Materi Abstrak
Materi abstrak seperti konsep demokrasi atau siklus air dapat disederhanakan dan divisualisasikan dengan berbagai cara agar mudah dipahami siswa SD. Penggunaan analogi, cerita, gambar, dan permainan edukatif sangat membantu.
Sebagai contoh, konsep siklus air dapat divisualisasikan dengan sebuah diagram sederhana yang menunjukkan proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Guru dapat menggunakan gambar-gambar yang menarik dan berwarna untuk menggambarkan setiap tahapan proses tersebut. Selain itu, guru dapat menggunakan media interaktif seperti simulasi komputer untuk memperjelas konsep siklus air. Konsep demokrasi dapat dijelaskan melalui cerita sederhana tentang pemilihan ketua kelas, dimana setiap siswa memiliki hak suara yang sama dan keputusan diambil berdasarkan suara mayoritas. Simulasi pemilu sederhana di kelas juga dapat dilakukan.
Kegiatan Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan
Kegiatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan akan meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa. Beberapa contoh kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan antara lain: permainan peran, diskusi kelompok, presentasi, karya seni, dan kunjungan lapangan.
- Permainan peran: Siswa dapat berperan sebagai tokoh sejarah atau profesi tertentu untuk memahami materi pembelajaran dengan lebih mendalam.
- Diskusi kelompok: Siswa dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.
- Presentasi: Siswa dapat mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka di depan kelas untuk melatih kemampuan komunikasi dan presentasi.
Pemilihan Metode Pembelajaran yang Tepat
Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan tingkat kelas. Untuk materi yang bersifat abstrak, metode pembelajaran yang lebih interaktif dan visual seperti simulasi, permainan, dan demonstrasi lebih efektif. Sementara untuk materi yang bersifat konkret, metode pembelajaran yang lebih langsung seperti demonstrasi, praktikum, dan kunjungan lapangan lebih tepat.
Contohnya, untuk materi tentang pecahan di kelas 3 SD, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang lebih konkret seperti menggunakan benda-benda nyata untuk membagi dan memperlihatkan konsep pecahan. Sedangkan untuk materi tentang sistem tata surya di kelas 6 SD, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang lebih visual dan interaktif seperti simulasi atau video edukatif.
Penilaian dalam Silabus SD
Penilaian merupakan komponen integral dalam silabus SD yang berfungsi untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa. Sistem penilaian yang efektif memastikan pembelajaran berjalan sesuai tujuan dan membantu guru mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Penting untuk memilih jenis penilaian yang beragam dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta kemampuan siswa.
Jenis Penilaian dalam Silabus SD
Berbagai jenis penilaian dapat digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa. Pemilihan jenis penilaian bergantung pada kompetensi yang ingin diukur, karakteristik mata pelajaran, dan tingkat perkembangan siswa. Kombinasi beberapa jenis penilaian akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
- Penilaian Tes Tertulis: Mengukur pemahaman konseptual dan prosedural siswa melalui soal-soal pilihan ganda, isian singkat, atau uraian.
- Penilaian Praktik: Mengukur keterampilan siswa melalui demonstrasi, praktik langsung, atau simulasi.
- Penilaian Portofolio: Mengukur perkembangan siswa secara holistik melalui pengumpulan karya siswa dalam jangka waktu tertentu.
- Penilaian Proyek: Mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas kompleks yang membutuhkan kreativitas, pemecahan masalah, dan kerja sama.
- Penilaian Observasi: Mengukur perilaku, sikap, dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Contoh Instrumen Penilaian Seni Budaya Kelas 5 SD
Berikut contoh instrumen penilaian untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas 5 SD, khususnya dalam pembuatan karya seni kolase. Instrumen ini menggabungkan penilaian praktik dan portofolio.
Rubrik Penilaian Portofolio Kolase
Kriteria | Sangat Baik (4) | Baik (3) | Cukup (2) | Kurang (1) |
---|---|---|---|---|
Kreativitas dan Ide | Ide sangat orisinal dan kreatif, menunjukkan imajinasi tinggi. | Ide orisinal dan kreatif, menunjukkan imajinasi yang baik. | Ide kurang orisinal, imajinasi masih terbatas. | Ide tidak orisinal dan kurang kreatif. |
Teknik dan Keterampilan | Teknik dan keterampilan dalam pembuatan kolase sangat baik, rapi dan detail. | Teknik dan keterampilan dalam pembuatan kolase baik, rapi dan cukup detail. | Teknik dan keterampilan dalam pembuatan kolase cukup, kurang rapi dan detail. | Teknik dan keterampilan dalam pembuatan kolase kurang, tidak rapi dan kurang detail. |
Komposisi dan Tata Letak | Komposisi dan tata letak sangat baik, seimbang dan menarik. | Komposisi dan tata letak baik, cukup seimbang dan menarik. | Komposisi dan tata letak kurang baik, kurang seimbang dan kurang menarik. | Komposisi dan tata letak buruk, tidak seimbang dan tidak menarik. |
Pentingnya Penilaian Autentik dalam Pembelajaran SD
Penilaian autentik menekankan pada pengukuran kemampuan siswa dalam konteks nyata. Hal ini memastikan penilaian merefleksikan kemampuan siswa secara holistik, tidak hanya sekedar menghafal informasi. Penilaian autentik diintegrasikan ke dalam silabus dengan merancang kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam situasi yang relevan dan bermakna. Contohnya, siswa diminta untuk membuat presentasi tentang karya seni yang mereka pelajari, bukan hanya mengerjakan tes tertulis.
Perbandingan Berbagai Jenis Instrumen Penilaian
Tabel berikut membandingkan beberapa jenis instrumen penilaian beserta kelebihan dan kekurangannya.
Jenis Penilaian | Kelebihan | Kekurangan | Contoh |
---|---|---|---|
Tes Tertulis | Mudah dilakukan, dapat menilai banyak siswa sekaligus, objektif. | Hanya mengukur pemahaman konseptual, kurang efektif mengukur keterampilan praktik. | Soal pilihan ganda, isian singkat, uraian. |
Penilaian Praktik | Mengukur keterampilan secara langsung, lebih realistis. | Membutuhkan waktu dan sumber daya yang lebih banyak, sulit dilakukan secara massal. | Demonstrasi, praktik membuat kerajinan. |
Penilaian Portofolio | Menunjukkan perkembangan siswa secara holistik, memberikan gambaran yang komprehensif. | Membutuhkan waktu dan proses penilaian yang lebih lama, subjektivitas dalam penilaian. | Kumpulan karya siswa selama satu semester. |
Penilaian Proyek | Membangun kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas. | Membutuhkan waktu dan persiapan yang matang, sulit untuk menilai secara objektif. | Membuat model bangunan, membuat film pendek. |
Pengolahan dan Interpretasi Data Hasil Penilaian
Data hasil penilaian diolah untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang pencapaian kompetensi siswa. Data dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel, atau deskripsi naratif. Interpretasi data difokuskan pada identifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta untuk memperbaiki proses pembelajaran. Informasi ini digunakan untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Misalnya, jika banyak siswa kesulitan pada soal tertentu, guru dapat merevisi metode pengajaran pada topik tersebut.
Penutupan
Penguasaan silabus pembelajaran SD bukan hanya sekadar kewajiban administratif, melainkan kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Dengan memahami setiap elemen dalam silabus, dari perencanaan hingga penilaian, guru dapat memaksimalkan potensi setiap siswa. Ingatlah bahwa silabus yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan siswa merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter.
Detail FAQ
Apa perbedaan silabus dan RPP?
Silabus adalah rencana pembelajaran jangka panjang yang mencakup seluruh kompetensi yang akan dicapai dalam satu semester atau tahun ajaran. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah rencana pembelajaran harian atau mingguan yang lebih spesifik dan detail, berdasarkan silabus.
Bagaimana cara mengadaptasi silabus untuk siswa berkebutuhan khusus?
Adaptasi silabus untuk siswa berkebutuhan khusus memerlukan modifikasi dalam tujuan pembelajaran, metode, media, dan penilaian. Perlu kolaborasi dengan ahli pendidikan khusus untuk menentukan strategi yang tepat.
Apa saja sumber referensi yang baik untuk membuat silabus?
Sumber referensi yang baik meliputi buku pedoman guru, buku teks pelajaran, internet (dengan selektif), dan berbagai sumber belajar digital yang terpercaya.